Tak perlu dipungkiri
atau dirasionalisasikan, jaman memang makin sulit. Terakhir tersiar kabar harga
BBM akan dinaikkan. Demo pun meluap di mana-mana dengan seninya sendiri, ricuh
atau tak ricuh. Semua itu muncul karena
adanya keinginan untuk mempertahankan hidup dan untuk melawan sesuatu yang
mengancam. Pun begitu mereka para supir kopata, metromini, dan angkutan umum
lain di Ibu Kota. Tuntutan ekonomi yang semakin tinggi tanpa disertai dengan
perkembangan kualitas hidup membuat rakyat menengah ke bawah semakin tergencet.
Termasuk para penarik
angkutan umum. Kebutuhan akan biaya makan, sekolah yang ternyata tak bebas
biaya sebagaimana dijanjikan, persaingan dengan angkutan lain yang sebenarnya
juga senasib, ditambah tuntutan kejar setoran. Itu semua membuat mereka mau tak
mau mempercepat laju kendaraannya. Kata orang seperti setan.
Mungkin benar, tapi
sebenarnya mereka adalah orang-orang yang tetap mencoba berdaya di tengah
himpitan setan-setan berwujud manusia yang memotong dana sana sini sedikit demi
sedikit lama lama jadi bukit yang menindih nafas mereka. Mereka hanya manusia,
pandanglah dengan lebih arif dan bijaksana. Mereka hanya ingin hidup dengan
baik tanpa mencuri atau merampok.
Jika kita memang peduli
ingatkanlah. Jika tidak mau mengingatkan, lupakanlah saja dan pilih kendaraan
lain tanpa mengumpat mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar